Thursday 10 September 2015

Hunting for Night Culinary - Martabak Bangka

Martabak Bangka

If You fond of Martabak Bangka, You don't have to go to Bangka Island to buy this thing, here... in Medan City, you can buy the Famous Martabak Bangka at Jl, Sisingamangaraja (exactly in front of Paradiso Swimming Pool and Permata Bunda Hospital), and this is the first Martabak Bangka in Medan (since 1993).



Owner of the Martabak Bangka Paradiso is a Bangkanese, and He is a Bangka Chinese. Even He lives in Medan City for years, He couldn;t speak Hokkian language fluently which is Hokkian language is one of the main language at Medan City (expecially for Medan Chinese). To comunicate with the Owner, of course we use Indonesian Language which is our National Language.

In this opportunity, I bought one Martabak Bangka filled with Nut, Chocolate, and Cheese. Price will be IDR 50.000,- and for other topping, you can see the price list posted below.


As you can see, The Owner of Martabak Bangka Paradiso is preparing the batter before baking it then expands into Martabak.


Besides Martabak with mixture of Nut, Chocolate, Cheese. You can also order Egg Martabak with topping of Chicken, Beef, Tuna, and Mushroom.


One of the employee is smearing the Blue Band Butter before putting Nut, then Chocolate and Cheese for the last topping.



Martabak Bangka Paradiso (Owner and Stands)





Happy Culinary

Wie Chen

Wednesday 9 September 2015

Berburu Kuliner Malam - Martabak Bangka

Untuk menikmati Martabak Bangka yang enak, tidaklah harus sampai pergi ke Pulau Bangka. Di Jl Sisingamangaraja (tepatnya di depan kolam renang Paradiso & rumah sakit Permata Bunda), ada penjual Martabak Bangka yang enak dan konon katanya merupakan Martabak Bangka yang pertama di kota Medan ini (sejak 1993).



Owner dari Jajanan Kuliner Martabak Bangka ini asli orang Bangka lho, meski keturunan Tionghua, dan telah lama tinggal di Kota Medan, sang Owner tidak begitu fasih menggunakan bahasa Hokkian yang merupakan salah satu bahasa umum orang Medan. Untuk kelancaran komunikasi, digunakan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Nasional.

Pada kesempatan ini, saya membeli Martabak Bangka dengan isi Kacang - Coklat - Keju, harganya Rp. 50.000,- dan untuk menu lain dengan topingan / isi yang berbeda... silahkan lihat price list di bawah ini.


Sang Owner sedang meracik adonan yang kemudian akan dipanaskan dan mengembang menjadi kue Martabak.


Selain Martabak Coklat, Kacang, Keju, juga tersedia isi martabak lainnya yaitu Martabak Telur dengan isi sapi, ayam, tuna, dan jamur.


Salah satu karyawan Martabak Bangka Paradiso sedang mengoleskan mentega pada kue Martabak yang telah jadi dan kemudian akan diberikan Kacang, Coklat dan kemudian Keju sebagai lapis terakhir.




Martabak Bangka Paradiso (Foto Stand dengan Ownernya)






Salam Kuliner


Wie Chen



























Kota Binjai - pembahasan mengenai rumah makan Pondok Surya

Kota Binjai

Kota Binjai merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia dan berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang pada sisi Timur, dan kabupaten Langkat pada sisi Barat. Kota Binjai juga merupakan jalur lintas menuju ke provinsi Banda Aceh.

Kota Binjai diapit oleh 2 Kerajaan Melayu yaitu, Kesultanan Deli dan Kesultanan Langkat. Kota Binjai bertumbuh dari sebuah desa kecil yang terletak di tepi sungai Bingei. Menurut sejarah lokal yang disampaikan secara lisan dan tulisan, Kota Binjai merupakan situs dimana acara adat / tradisional diadakan sebagai tempat fondasi berdirinya desa kecil yang berdiri di bawah bayangan Pohon Binjai yang sangat besar di tepi sungai Bingei, yang mengalir ke sungai Wampu, yang mampu untuk berlayar karena jarak dan ukurannya yang besar.

Pada masa tersebut, di sekitar pohon Binjai tersebut di dirikan beberapa perumahan, yang kemudian makin lama makin banyak, hingga mereka membentuk sebuah pedesaan. Sebuah pelabuhan kecil juga didirikan, dan dikunjungi oleh kapal tongkang dari Stabat, Tanjung Pura, dan bahkan dari Selat Malaka. Seiring waktu, Pohon Binjai tersebut menjadi nama dari desa yang menjadi kota berkembang tersebut.

Inilah Gapura Penyambutan dari Medan menuju ke kota Binjai



10 menit dari Gerbang ini, anda akan tiba di jantung kota Binjai yang ditandai patung pahlawan sebagai Icon kota Binjai.


berjarak sekitar 10 menit dari Patung Pahlawan tersebut, anda dapat mengunjungi rumah makan "Pondok Surya", yang merupakan rumah makan kecil yang terletak di pinggir sungai. Bila ini merupakan kunjungan pertama anda, maka disarankan untuk bertanya kepada penduduk setempat karena lokasinya cukup susah untuk ditemukan dan kemungkinan anda akan tersesat.



Salah satu menu andalan di tempat ini adalah Tahu Balik. Apa itu Tahu Balik? Tahu Balik adalah Tahu dengan isi Daging Ayam didalamnya. Mungkin anda akan heran dengan istilah "Balik" pada tahu tersebut... nah, pada proses pembuatannya, Tahu digoreng terlebih dahulu, kemudian isi tengahnya dikeluarkan, kemudian kulit luar dibalik menjadi bagian dalam, barulah diisi Daging Ayam dan kemudian digoreng sekali lagi, sehingga rasanya akan sangat guruh pada bagian luar dan juga dalam.


Selain menu Tahu Balik, Pondok Surya juga dikenal dengan Indomie Kangkung Belacan khas Pondok Surya. Menu ini cukup terkenal, dan begitu juga dengan menu - menu lainnya seperti Mie Sop, Bakso Goreng dan ohya... disini, bagi anda yang jago minum dapat memesan minuman ukuran Jumbo daripada ukuran biasa :)


Setelah selesai menikmati makan siang, saya berkeliling sedikit di kota Binjai, melewati Taman Merdeka Binjai yang berseberangan dengan Balai Kota Binjai/

Tidak begitu banyak kegiatan pada siang harinya, hanya sebuah taman kota umum, namun pada malam hari, suasana akan menjadi ramai karena banyak warung - warung yang dibuka pada malam hari.


Sebagai Info untuk para pembaca blog saya, kota Binjai merupakan kota perhentian sebelum anda menuju ke Bukit Lawang yang terkenal sebagai hutan konservasi dari Orang Utan Merah yang letaknya di Taman Nasional Gunung Leuser, jaraknya sekitar 60 - 80 menit dari kota Binjai (sekitar 70km)

Pada kesempatan ini, saya tidak mengunjungi Bukit Lawang, sehingga untuk kali ini saya akan melewatkan topic mengenai Bukit Lawang dan saya akan membahasnya pada kesempatan berikut.






Happy Culinary & Traveling


Wie Chen
(Blog Author)













Need Travel Ittinerary for Medan City? or need Photography Service when you are in Medan City? Contact us :)

Kindly email us for Medan Itinerary travel needs

i.love.food.and.travelling.com

or

wwgallerybrides@gmail.com

for you Photography Needs during at Medan City



Binjai City - Pondok Surya highlight culinary

BINJAI CITY

Binjai City is an independent city in the North Sumatra province of Indonesia, and bordered by Deli Serdang Regency to the East, and Langkat Regency to the West. Binjai is also a highway pass to Banda Aceh Province.

Binjai City is situated by 2 Malay Kingdom, The Deli and The Langkat. Binjai City grew from a small village on the edge of Bingei River. According to both oral and written accounts of the history of the area, Binjai City was a site where traditional ceremonies were held to lay the foundations to the small village in the shade of a large Binjai Tree at the Edge of the Bingai River, which flows into the Wampu River, which is navigable for a large portion of its length.

Arround the tree were built several houses, which gradually enlarge, until finally a village hall was built. A lively port also developed, visited by barges from Stabat, Tanjung Pura and Strait of Malacca. Over time, the Binjai tree gave its name to the growing city.

This is the Entrance Gate from Medan City to Binjai City




After you travel arround 10 minutes, you will reach the heart of Binjai City with this statue as the landmark.


10 minutes near Binjai Landmark statue, you can visit "Pondok Surya", this small restaurant located along side the river. Pretty hard to find for the first time but, you can just ask local people for direction if you don't want to get lost.



here is one of the best menu in this place, The Tahu Balik. What is Tahu Balik? Its a Fried Tofu filled with Chicken Meat. Maybe you'll ask me "what's Balik (turn a round) means here?", nah... this Fried Tofu, is fried at the front side for the first process, then they cut to half and turn it inside out, fill with the Chicken meat, then fried once more, so.. it will felt so crisp inside and outside.


Beside the well known Tahu Balik of Pondok Surya, you should try the Indomie Kangkung Belacan (Kale Blacan Indomie). This menu is also well known here. Other menu is Mie Soup, Fried Bakso and in this place you can ask the Jumbo Size drink instead of normal size.


 After a lunch here, we walk through the Taman Merdeka Binjai which placed infront of the Binjai City Hall.

Nothing really special here at day, just a normal park. but there's a lot of activities at night (mostly local culinary).

As You may know, Binjai City is a transit point to Famous Bukit Lawang at Gunung Leuser National Park, an important site for the conservation of the Red Orang Utan. to reach here, you should travel arround 60 - 80 minutes (+/- 70 km) from Binjai City.

At this Opportunity, I didn't visit the Bukit Lawang, so I will skip the Bukit Lawang topic today, and I promise to discuss about it later :)


Happy Culinary and Traveling

Wie Chen

Medan Culinary - Food Stalls at Komplek Cemara Asri - Medan (Jl. Cemara)

Visiting "Komplek Perumahan Cemara Asri" at Medan , you will found a lot of food stalls along side the road near the crane pond. 




There's one from many stalls that always catch my eyes, She's what people call her as "Mbak Tina', because her face has a bit similarity with one of Indonesian's child singer. Miss Tina (Mbak Tina - not her real name) is selling "Pecal Gado - Gado" with other menu Mie Tiaw (Kwetiau), Mie Kuning (Yellow Noodle), Bakwan - Tempe and also along with vegetables special for Pecal Gado - Gado, and all menu will be served with a very delicious peanut sauce! the price is cheap!




As i said before, there's a lot of food stalls along the road such as Satay, Sausage & Nugget with varies flavor, Grilled Corn, etc. These people also selling a lot of drinks from Can drinks to Homemade drinks as Longan jagung, Cincau, etc. All were sold with a reasonable price with a good taste.


Happy Culinary 

Wie Chen